Selasa, 07 Februari 2012

Risdi Kecil (Lahir sd TK)


Risdi Martono, Nama dengan perpaduan 2 kata yang mungkin hanya ada 1 di Indonesia bahkan di Dunia. Nama Pemberian Ayahku ini memang sangat unik meskipun dari segi gramatikal ga ada artinya sama sekali, he...he...namun bila dibandingkan dengan nama-nama temen-temenku seangkatan di kampungku (Nawud) Nama ini selangkah lebih maju daripada temen-temenku yang namanya masih klasik bgt (Wa...to, Su...di, War...no, Su...no, ), he..."tanpa bermaksud menghina", adapun yang agak modern namun termasuk nama Pasaran. 

Risdi di lahirkan pada tanggal 6 September 1984, di tengah-tengah pulau Jawa (tepatnya  Dk. Nawud, Ds. Tegalmade, Kec. Mojolaban, Kab. Sukoharjo. Prov. Jawa Tengah) hasil pembuahan pasangan suami istri dengan Rumus = Sutadi (Bapak) + Wiwik (Ibu) = Risdi Martono. dari tahun 1984 sd 1990 kami sekeluarga tinggal di rumah Kakek(dari Ayah), Rumah yang begitu sederhana dan bentuk khas joglo (Rumah Khas Jawa) baru tahun 1991 kami pindah ke rumah baru yang letaknya di belakang pas rumah Kakek.Ketika masih kecil Bapakku masih bekerja di Perusahaan Garmen sebagai kuli Sablon, dan ibuku jadi agen kedelai untuk usaha tahu dan tempe rumahan di kampungku. perekonomian keluargaku bisa dibilang sangat pas-pasan (bukan di plesetin itu yang pas mau KFC Pas Ada, Pas Mau Beli Mobil Pas Ada) tapi ini memang bener-bener Pas Banget, sampai-sampai risdi kecil ga pernah ngrasain naik sepeda roda tiga kek anak-anak sekarang.

Ketika umurku beranjak 5 Tahun aku sudah dimasukkan ke Taman Kanak-Kanak meskipun belum resmi menjadi murid (masih ikut2an) setahun kemudian baru didaftarkan, masih ingat kenangan di TK dulu aku ditunjuk sebagai ketua kelas yang tugasnya memimpin penghormatan pada Guru dan doa ketika mulai maupun akan pulang. kejadian lain yang tidak akan aku lupakan semasa di TK adalah ketika aku merusak ayunan yang ada di halaman TK sampai besi penopangnya patah, kejadian ini tidak diketahui oleh siapapun kecuali aku dan Allah sampai cerita ini aku tulis, he....ketika itu pagi-pagi buta belum ada yang datang,  aku bermain ayunan sampai sekecang-kencangnya dan setinggi-tingginya sampai-sampai tiang penopang bergoyang sangat keras dan akhirnya patah. mengetahui keadaan seperti itu Risdi Kecil tidak kehilangan akal 'untuk bagaimana seorangpun tidak mengetahui kejadian ini" Risdi kecil lari ke tempat peternakan babi yang sekaligus pabrik tahu dan tempe rumahan yang jaraknya lumayan jauh dari TK. inilah pertama kalinya pengalaman membolosku, ha..ha..